Kamis, 30 April 2015

CPNS Kabupaten Tasikmalaya yang telah Diterima sebagai PNS dilingkungan SKPD Pemkab setempat sedang beramah tamah dengan Bupati Tasikmalaya docpri)

Sabtu, 31 Januari 2015

Tasikmalaya Akan Hidupkan Lagi Perkebunan Teh

                                                                                    Oleh;Asep Rizal.

Kabupaten Tasikmalaya;
Pada sesi Anggaran APBN-P Tahun 2015 ini ,Dishutbun (Dinas Kehutanan Dan Perkebunan) Pemkab Tasikmalaya Jawa Barat berencana akan mengajukan Anggaran bantuan bagi Para Kelompok Tani Perkebunan Teh ditiga (3) Wilayah Kecamatan dan Wilyah-wilayah Kecamatan yang “Pernah Punya” Perkebunan Teh sekitar Kabupaten setempat.
Rencana Program yang akan dinami Program  Pembaharuan Tanaman Perkebunan Teh itu adalah diwilayah Kecamatan Taraju ,Bojonggambir dan Kecamatan Sodonghilir.
 “Itu lokasi rencana program yang Khususnya , karena ditiga lokasi Kecamatan tersebutlah merupakan  Perkebunan Teh Asset wilayah Pemkab kita ini yang terluas dan tetap para petaninya  bertahan melangsungkan pengelolaan usaha Perkebunan Teh walau hanya  ditata dan dikelola oleh pribadi-pribadi pemilik perkebunan itu sendiri , namun pihak kamipun  akan berusaha memperbaharui lagi lokasi-lokasi perkebunan teh  yang telah lama ditinggalkan dan tidak digarap secara baik oleh para petani pemilik perkebunan seperti dilokasi perkebunan  teh yang ada dilokasi Kecamatan Cigalontang ,Pagerageung dan Lokasi-lokasi perkebunan Teh yang telah tidak bergairah lagi karena alasan-alasan telah menuanya tanaman-tanaman pohon teh dan tidak produktif menghasilkan pucuk teh yang bagus  lagi!” Hal tersebut dikatakan oleh Hj.Kiki Kepala Bidang  Perkebunan Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten setempat, ketika penulis menyambangi ruangan kantor barunya yang terletak dikompleks Perkantoran Setda Pemkab setempat di Singaparna.
“Bu Hajjah” yang satu inipun menyayangkan kepada tindakan-tindakan para Pemilik Perkebunan Teh yang lokasi perkebunannya telah disulap jadi Perkebunan Cabe dan tanaman sayuran lainnya , dia berpendapat bahwa Tanaman Teh beserta  akarnya  itu mengandung unsure penguat tanah yang sakti melindungi tanah dari ancaman bahaya longsor,

 “Kita buktikan bahwa pohon Teh itu punya akar unik yang bisa lindungi kekeroposan tanah bila hujan mengguyur pada  tekstur tanah yang terkatagory labil” Ucapnya.
Diapun sempat menyebutkan bahwa ,pihak pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya seharusnya mengatur perda (Peraturan Pemerintahan Daerah)  dan melahirkan perda bagi konservasi alam yang didalamnya akan mengatur tentang pengelolaan tanah perkebunan yang nantinya akan berguna bagi antisipasi untuk para petani penggarap lahan untuk tanaman sayuran “bila dibiarkan begitu saja maka ini sangatlah berbahaya bagi kelangsungan hidup warga dan alam itu sendiri!” Imbuhnya.
Rencana program yang akan digulirkan itu jelas sangat bagus bila ditinjau dari berbagai aspek lingkungan hidup , pembaharuan tanaman perkebunan teh itu harus secepatnya dilakukan karena para pemilik lahan perkebunan kini terlihat  “Lesu & Tidak bergairah”  mengelola perkebunan Teh itu sendiri.
Karena berbagai alasan para pemilik perkebunan ,kelompok penggarap dan pekerja perkebunan Teh  maka kini banyak perkebunan itu  yang gulungtikar dan mengganti tanaman perkebunan teh  itu dengan tanaman sayuran yang diakui warga pengelola tanah perkebunan teh sebagai hal yang “Banyak Untungnya”.
 Namun dilain sisi hal tersebut adalah sebuah tindakan yang akan merugikan bagi penataan alam khususnya dilokasi 3 Kecamatan yang punya tekstur tanah terkatagory labil tersebut.
“Sebetulnya pihak pemerintah sangat perduli tentang keberadaan Perkebunan Teh di beberapa  lokasi wilayah pemkab kita itu, perhatian mendetail tentang pembahasannya telah dilakukan pihak kami dengan berbagai dinas terkait , bahkan dorongan akan mengajukan pembaharuan tanaman perkebunan teh itupun atas dorongan RDTR (Rencana Dasar Tata Ruang) Pemkab Tasikmalaya yang akan menjadikan Kecamatan Taraju sebagai penciptaan kota baru yang akan mengedepankan sisi pariwisata alam pada RDTR tersebut!”Ucapnya panjang lebar.
Sekilas pandang ;
3 Wilayah  Kecamatan  itu (Taraju,Bojonggambir dan Kecamatan Sodonghilir) adalah merupakan wilayah titik perkebunan Teh yang dulunya  punya  Sejarah amat panjang tentang keberadaannya , kini warga masyarakat petani penggarap,pengusaha perkebunan teh dan orang-orang daerah yang mengelola Perkebunan Teh tersebut telah kelihatan “Jenuh” untuk melanjutkan cerita “Usaha” dibidang Pengolahan Teh itu sendiri karena beberapa sebab ,diantaranya harga pucuk teh murah dan cendrung terus merosot.
Alasan itu disikapi pihak pemerintah Kabupaten setempat , melalui dinas terkait para pemangku kebijakan itu menyepakati bahwa turunnya harga pucuk teh itu karena salah satu penyebabnya adalah telah pada Tuanya tanaman itu dan belum diganti dengan tanaman baru.
Alasan Clasic-pun muncul dari para pemilik perkebunan dan kelompok-kelompok tani perkebunan Teh itu sendiri diantaranya, “Ketidaan Modal bagi memperbaharui tanaman-tanaman Teh dilokasi perkebunannya” salah seorang Warga Penggarap dan pekerja perkebunan teh berhasil dihubungi oleh penulis melalui telephone selulernya dia menyebutkan bahwa ,
“ Beralihnya gairah mengelola dan bekerja dibidang usaha Teh itu bukan hanya murah harga pucuk  Tehnya  saja, banyak aspek masalah yang ada pada lingkup usaha pengelolaan perkebunan teh diantaranya pengelolaan Koprasi dan kesejahteraan bagi buruh pemetik Teh itu sendiri” Ucapnya.
Dalam hal itu  Kepala Bagian Perkebunan Dishutbun Kabupaten setempatpun  menyampaikan rencananya untuk menyentuh hal-hal yang jadi alasan berkurangnya Gairah para Petani Pengelola dan pemilik perkebunan Teh diberbagai lokasi Wilayah Perkebunan Kabupaten setempat ,
“ Kami berencana akan membahas dan mengajukan tentang tata kelola perkoprasian bagi Warga Kelompok Perkebunan Teh , yang penting kita gairahkan dulu untuk mengelola dan memperbaharui lagi tanaman yang sudah pada tua dan produksi pucuknya jelek , nah ,,bagi pemerintah mungkin inilah alasannya kenapa kita  berencana akan menggoal-kan  Program itu dengan sungguh-sungguh pada Anggaran APBN-P 2015 ini “ Pungkas Hj.Kiki dengan mimic muka yang serius. Semoga,,,!
*Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, (31/01/2015).
Asep Rizal.          


Minggu, 07 Desember 2014

"SETUJU ATAS PENGHANCURAN PERAHU-PERAHU ASING PENCURI IKAN?"


Suara Metro Jabar; (07/12/2014)
Perjalanan penulis ke tempat Pantai Pangandaran Jawa Barat  yang lumayan “melelahkan”  itu terobati sudah ketika berhasil “mengintip” salah satu kegiatan penting Warga Nelayan di sana , penulis yang (memang) Awam tentang kegiatan sehari-hari warga nelayan di Pantai indah  Pangandaran yang kini telah depenitif “Memisahan” diri dari Kabupaten Induknya (Kabupaten Ciamis) tersebut sangat kental dengan kehidupan Warga Nelayannya  di sana.
Salah satu yang terintip dari kegiatan sehari-harinya para “Istri-istri” nelayan itu adalah sosok  sekelompok Wanita yang biasa mencari ikan dengan memasang jaring “Sered”*Bhs Sunda yang artinya Tarik/Menarik sebuah barang  (Atau Bernama lain dari  istilah para Warga Nelayan di Sana-Pen) .
Kegiatan sehari-hari para Wanita pemberani itu penulis namakan Sered Jaring karena Komunikasi sempat terbatas dengan para Wanita Pemberani tersebut.
Sered Jaring itu dilakukan sekelompok kecil Wanita-wanita nelayan di sana  (Mungkin Istri-istri para Nelayan yang suaminya tengah berada di tengah Samudra Indonesia sedang melakukan Aktifitasnya-Pen) dengan personil anggota kelompok sekitar 5 Orang wanita warga asli Pangandaran yang memasang jaring itu di tengah-tengah laut pantai tersebut ketika orang lain tengah tidur terlelap di Pagi Buta sekitaran jam 03;00 (Pagi)  Wib  ,
 Lalu ketika sang fajar telah nongol para wanita itu menarik jaring dengan cara-cara sederhana namun unik bila di amati , kerjasama itu dibangun dengan sangat apik dan teratur sesuai Ritme deburan Ombak pantai indah pangandaran.



Hasil pendapatan dari sered jaring itu , ketika peminat (Up to Date) membeli ikan segar yang ada di jaring tersebut sesuai kebutuhan pembeli ,
Dan transaksi yang up to date itu terjadi di sana karena kelompok wanita itupun telah membawa (alat)  timbangan gantung ukuran kecil ke arena pekerjaannya/kegiatannya tersebut  , Dan ukuran jumlah  harga Pasaran Ikan Laut  Segar perkilonya telah sama-sama di pahami oleh pembeli yang menetapkan harga up to date pula langsung di tempat ,
“Rp.35.000, sekilonya ya,,!” Ucap ketua Kelompok Sered Jaring itu ketika seorang bapak-bapak warga setempat membeli ikan laut yang segar itu pagi tadi.
Kesepakatan harga di setujui sudah , dan penulispun langsung mengambil kesimpulan hebat atas  (Kejadian tersebut) pra-kondisi  dari kondisi transaksi tersebut.
“Kita nanti bagi hasil (Persentase uang hasil Jual Beli-Pen) setelah kita lelah bekerja (Sore nanti)  dan kegiatan ini kita teruskan lagi esok hari,!” Ucapan itu terlontar dari Tetua di Kelompok tersebut ketika di Tanya bagaimana nanti tata cara pembagian uang hasil dari pendapatan ( keuntungan)  dari jual beli unik tersebut?.
Bila kita telisik lebih lanjut lagi , mereka para pencari ikan dengan cara itu hanya ada beberapa kelompok saja di pantai pangandaran , namun yang lebih menariknya lagi tentang kegiatan salah satu element penting warga Pantai Pangandaran itu  dari tata caranya yang unik atas sikapnya  “Mempertahankan” hidup Warga Nelayan dari sekelompok (Kecil) perempuan-perempuan  di sana , mereka wanita-wanita pekerja yang gigih itu  berbuat sesuatu untuk tetap hidup dan mengusahan hidupnya ,
 Dan penulis sempat berfikir bahwa “Betul” sekali ucapan Bu Mentri Tuti Pudjiastuti (Mentri Kelautan Dan Perikanan Kabinet Presiden Joko Widodo)  yang terkenal  (Warga Asli Pangandaran) tersebut yang  pernah berkata bahwa
“Nelayan kita mesti Kaya Raya , karena hasil laut kita itu ternyata telah di rampok oleh penjahat-penjahat ikan dari wilayah Negara lain di tengah samudra Indonesia sana dengan melakukan illegal fhising ,,!”(@;Sumber)  dan penulispun mencoba   menyikapi  tindakan yang telah  terjadi/dilakukan atas  “ penghancuran”  Kapal-kapal Asing itu telah “Benar & Tepat” di lakukan  oleh Pemerintahan Republik Indonesia.
Bila kita ulas sedikit saja kata-kata pepatah yang “Sedikit Nyelekit” di hati kita itu adalah sebuah  ungkapan  “ Manusia Indonesia itu kelaparan  di Atas  Gundukan Padi”.
Kesimpulan Awal;
Wanita-wanita pelaku “Sered Jaring” itu mungkin berharap banyak atas kegiatan usahanya tersebut , bangun tengah malam lalu memasang jaring di tengah lautan dengan penataan waktu yang mengerikan “Tengah malam” dengan cara kerjasama ,
 Setelah menunggu sekitaran 3 jam mereka tertatih-tatih menarik jaring sered itu ketepian pantai dan berhasil dapat ikan walau dengan jumlah yang biasa (tidak terlalu banyak),
Setelah itu terjadi transaksi jual beli di sana dengan cara Up to date dengan pembeli yang berminat atas tangkapan di jaring sered  tersebut ,
 Mungkin kegiatan itu  hanya dua kali dalam sehari antara pagi buta dan siang hari untuk tarikan/ditarik  (Sered) yang ke dua kalinya (sesi ke dua)
Dan Uang Rupiah itupun hasil dari menjual ikan laut yang bergizi dan kelihatan “akan” lezat bila dibakar tersebut di bagi hasilnya “Kadang kita semua kebagian Rp.70.000,- perorangnya , namun hidup di Pantai Pangandaran itu berat di ongkos hidup  lho,,” Ucapan itu jujur di lontarkan Wanita-wanita pemberani tersebut kepada penulis yang nyeleneh terus bertanya (Saking tidak tahunya alias Awam tentang kegiatan Wanita-wanita hebat tersebut).
Mereka mungkin tidak tahu “di sejauh mata memandang”  di  tengah Samudra Indonesia (di sana)  itu tengah terjadi penangkapan Ikan Besar-besaran oleh Kapal-kapal Asing Negara-negara  (yang ngaku tetangga) dengan posisinya sebagai pencuri ikan illegal.
Dan mereka (para wanita pemberani) itu tidak tahu bahwa haq-nya sebagai Warga Negara Indonesia yang berhaq atas hasil Air ,Laut  dan Tanah Bunda Pertiwinya telah di rampas secara tak lazim (alias di curi oleh orang lain) ,
Lalu para wanita-wanita pemberani itupun Pulang ke Rumahnya masing-masing setelah membelikan uang hasil jerih payahnya tersebut ke Sembako (Sembilan Bahan Pokok) beras 1 Kg,lauk pauk sayuran dan macam-macam kebutuhan sehari-harinya.
Sedangkan di tengah-tengah Samudra Indonesia (di sana)  di beberpa Mill  jarak dari Pantai Pangandaran itu telah terjadi transaksi uang  ratusan juta rupiah (bila di ukur dengan nilai tukar uang Indonesia) perharinya.
Kesimpulan Akhir;
Penulis yang ini (aku)  mungkin akan bilang secara langsung “sangat mendukung sekali peledakan kapal-kapal ikan asing itu , karena kesimpulan itu tidak atas berdasarkan emosi sesaat saja (barangkali) dan penulis akan bilang kepada para pencuri ikan  laut Indonesia ;
 “Hai,,,! Enak aja kau curi Ikan-ikan itu di lautan kami , kau yang nikmati Ratusan Juta Rupiah perharinya  di sana ,  karena kalian pakai alat-alat modern guna  cara maling ikan-ikan laut  milik  kami  disini,,!! (di Pangandaran)  Wanita-wanita Indonesia itu hanya dapat puluhan ribu saja atas  usaha yang dilakukannya , dan dari  tangkapan ikan laut miliknya (Milik Negaranya)   itu hanya  cukup    untuk membeli sembako untuk hidupnya  sehari-hari,,,!”.
Sumber;Kompasiana & My Zone.
KARYA;
Asep Rizal.

                     

Rabu, 05 November 2014

PRESTASI BAGUS UNTUK PEMBANGUNAN DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

Photo; Gedung Baru Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan Kab;Tasikmalaya dalam tahap Pembangunan (docpri)
“Kita sangat gembira sekali , karena Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya itu akan punya gedung baru , karena jarak Kantor Dinas yang sekarang masih menempati Gedung Ex-DPRD Kabupaten Tasikmalaya di Wilayah Kota Tasikmalaya sangat jauh keberadaannya dari kantor kita ,!’ Ucapan itu di lontarkan oleh salah seorang Ketua Kelompok Tani Kecamatan Mangunreja ketika penulis mencoba meminta komentarnya dari upaya Pemrintah Provinsi Jawa Barat membangun gedung baru bagi gedung  Dinas tersebut.

Hal senada juga terlontar dari Wawancara pihak Media dengan Kepala Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan H.Hendrik “ Ya,,kita tunggu kepindahan kantor ini ke Lokasi Proyek Pemda Kabupaten Tasikmalaya di Singaparna sana, mudah-mudahan setelah kepindahan nantinya akan lebih maju lagi berbagai program usungan Dinas Pertanian ini “ Jelasnya.
Photo; Pelaksana Proyek Anang saputra (docpri)
Seiring waktu berjalan , pembangunan gedung Dinas  yang di genjot dengan jatah waktu yang di tentukan 200 Hari Kalender Kerja itu kini telah memasuki tahapan Akhir dari pengerjaan , ini merupakan prestasi tersendiri bagi sebuah Rancang bangun sebuah Mega Proyek sebetulnya , seperti wawancara team Media dengan Shet Manager PT SUBUR JAYA MUKTI Anang Saputra menyatakan bahwa “ pengerjaan Mega Proyek ini merupakan proyek terbaik dalam hal hitungan waktu pengerjaan , karena dari tujuh paket pengerjaan gedung baru Proyek yang di kerjakan pihak kami adalah merupakan Proyek yang kini hampir rampung pengerjannya ,!” Ucap Anang ketika bincang-bincang dengan penulis di Lokasi Proyek.
“Seratus Orang pekerja siap pakai di libatkan dalam pengerjaan proyek ini , untuk lebih memantapkan pekerjaan maka kami libatkan para pekerja dari tenaga local sebanyak 60%-nya dan 40 % adalah para pekerja ahli yang di rekrut oleh kami plus tukang – tukang bangunan yang jago-jago lho,,!” lanjut dia.
 Dana Proyek APBD Provinsi Jawa Barat untuk pengerjaan Gedung Baru Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan itu sebesar RP.7.703.609.000,- dengan Nomor Kontrak (SPK Kontrak) 641,6/140/SPK-KONTRAK/Pem-Distan/DISTARKIM/2014 dengan tanggal Kontrak 30 Mei 2014 , data tersebut di dapat  penulis dari papan transparansi Proyek yang terpampang di Kantor Direksi PT Subur Jaya Mukti di dekat Lokasi Proyek pengerjaan.
“Untuk pengerjaan dan suksesnya Proyek ini pak H. Yanto (Pemilik PT Subur Jaya Mukti-Pen) telah mempercayakan pada kami , doakanlah semoga pembangunan ini lancar adanya , tidak ada aral melintang dalam menuntaskan proyek ini ,!” Pungkas Anang dengan nada ceria.(Iwan.K)    

GEDUNG DINSOSNAKERTRANS PEMKAB TASIKMALAYA SEDANG DALAM TAHAP PEMBANGUNAN

Photo; Gedung Dinsosnakertrans Pemkab Tasikmalaya sedang dalam tahap pembangunan (Doc/pri)
“Pembangunan Gedung Dinsosnakertrans Pemkab Tasikmalaya yang baru , kini terus di genjot  sesuai dengan ketentuan yang telah di Tentukan, bangunan yang di Biayai langsung dari Dana APBD Provinsi Jawa Barat tersebut harus selesai dengan jadwal yang telah di tetapkan yaitu 200 Hari Kalender Kerja,!” Hal tersebut dinyatakan Aris Pelaksana Proyek tersebut ketika Bincang-bincang dengan penulis pada hari  yang lalu.
Seperti semua Warga Kabupaten Tasikmalaya ketahui bahwa gedung-gedung Dinas (Leading Sector) Pemkab Tasikmalaya masih menyisakan gedung-gedung yang belum di pindahkan dari Wilayah Pemerintahan Kota Tasikmalaya , salah satunya adalah gedung Dinsosnakertrans yang kini masih berkantor di Ex-Gedung Pemda lama yang ada di Jalan Pemuda Wilayah Kota Tasikmalaya.
Ketika penulis sempat bincang-bincang dengan beberapa Karyawan Dinas Sosial  Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Pemkab Tasikmalaya mereka hampir serempak berkata bahwa “Mereka itu telah jenuh dengan keberadaan kantor yang kini mereka diami “ kejenuhan itu mendasar sekali karena mungkin Gedung Dinas tersebut adalah sebuah gedung sementara yang dulunya adalah Ex-Gedung Pemda Lama yang keberadaannya telah tidak resprentatif dengan lagi dengan “Gaya” semangat baru kerja mereka.
Kepala Dinas Dinsostnaketrans Kab;Tasikmalaya H.Zain pun berkata hal yang sama ketika penulis mencoba bertanya kepadanya tentang suasana jenuh yang di alami oleh para Karyawan Dinsosnakertrans tersebut, “ Ya,,,kita tunggu saja pengerjaan Gedung Baru punya kita yah,,semoga suasana lain di gedung baru nantinya , dengan semangat baru pula dan mudah-mudahan  akan semakin memajukan Kabupaten Tasikmalaya ke depannya,!” Ucapnya dengan nada yang ceria.
Seperti pantauan Team Media kami , Pembangunan gedung baru Dinas  tersebut di lakukan di dalam Kompleks Pemda Kabupaten Tasikmalaya di Singaparna , pembangunan yang telah berjalan hampir 75% mendekati Phinishing pengerjaan telah terlihat nyata , dengan mengerahkan tenaga kerja sebanyak 85 Orang itu di kerjakan Oleh PT PURNA GRAHA ABADI dengan merealisaikan dana Sebesar Rp.9.100.288.000,00 .

Ketika penulis sempat mempertanyakan keberadaan pemilik PT PURNA GRAHA ABADI pelaksana Proyek menerangkan bahwa “H.Endang –nya sedang tidak ada di tempat dia telah menugaskan saya untuk terus mengawasi jalannya pengerjaan Proyek Besar ini ,!” Ujar Aris menuntaskan bincang-bincangnya dengan penulis. (Iwan.K)     

Jumat, 13 Juni 2014

GAUNG PIALA DUNIA 2014 DI INDONESIA TER-REDAM PILPRES

Singaparna,Kabupaten Tasikmalaya:
Piala dunia yang telah memasuki hari keduanya , kini mendominasi berbagai media (cetak,elektronik , online , majalah , stensilan dan lainnya) , berbagai media menyajikan berbagai karakter publikasi , hal tersebut kentara sekali .
Gaung piala dunia khususnya di Indonesia kini "ter-redam" oleh gejolak politik capres-cawapres , hal tersebut di benarkan oleh seorang warga singaparna , yang kini menjabat sebagai ketua Rt.01 kampung bojongkoneng Iing Solihin 58 berpendapat " gemanya piala dunia mungkin pifti - pifti dengan gaung piala dunia , khusus untuk warga singaparna ibu kota kabupaten tasikmalaya" celotehnya.
Demam piala dunia kini belum begitu terasa , karena tahapannya baru di babak penyisihan , namun pembukaan piala dunia yang baru di buka semalam 12-06-2014 sempat ada "efek"-nya , pegawai pemda tasikmalaya tidak biasanya kesiangan , mungkin karena semalam penasaran "mereka melihat , atau nobar pembukaan piala dunia , dan langsung menonton laga perdana kesebelasan Brazil VS Kroasia yang di menangkan kesebalasan tuan rumah brazil dengan skor telak 3-1 .
Salah seorang anggota satpol PP Pemkab Tasikmalaya mengomentari hal tersebut " seharusnya jangan di pakai alasan telat datang ke kantor , apalagi untuk pegawai pemda , karena warga masyarakat yang ingin di layani berbagai kebutuhannya akan terbengkalai " ucap seseorang anggota satpol PP yang tidak ingin namanya di sebut itu.
Di lain tempat , warga cimande desa janggala kecamatan cidolog sempat meng-SMS kepada penulis bahwa dirinya tidak bisa datang ke sebuah acara undangan perkawinan karena "semalam begadang sampai pagi" guna melihat pertandingan perdana pembukaan piala dunia 2014 .
Gaung piala dunia , di prediksi akan semakin kentara "mengganggu" aktifitas ketika memasuki babak semi final ,begitulah prediksi para "Demam" piala dunia menyebutnya.

Rizal. 

Senin, 17 Maret 2014

DESA HEGARMANAH KECAMATAN CIDOLOG BERHARAP CALEG TERPILIH NANTI TIDAK BOHONG DENGAN JANJINYA

Photo: Kepala Desa Hegarmanah (Pakai Peci Baju Coklat) ketika menghadiri sebuah Acara.(Doc:AMR)
Hegarmanah,Cidolog Ciamis:
Perjuangan untuk menuju Desa yang mandiri dan dikatagorikan maju, bukan merupakan hal yang mudah " Kepala Desa Hegarmanah Hoeruman bertutur kepada penulis dalam siation bincang-bincangnya dalam sebuah acara kebersamaan yang diadakan Pemerintah Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis baru-baru ini.
Hal itu sangat mendasar sekali , sebuah wujud kemajuan yang di idam-idamkan oleh warga masyarakatnya yang 89% adalah Petani dan buruh tani Hoeruman sempat berfikir putar otak "mengupayakan" berbagai kegiatan di Kantor Desanya yang hanya beberapa ruangan dengan pasilitas seadanya dengan gaya bangunan yang sangat sederhana.
Desa Hegarmanah adalah sebuah Desa yang terletak di wilayah Barat Kecamatan Cidolog yang terdiri dari enam Desa yang ada di Wilayah Kecamatan tersebut.
Dalam menyikapi Pilihan Calon Anggota Legislatif mendatang (Tanggal 9-April-2014) Desa tersebut sempat jadi julukan Leadership Partai-partai peserta Pemilu dari 12 Partai yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis , sebagai wujud Desa yang mengutamakan Demokrasi Pancasila dengan nuansa Reformasi maka jajaran Pemerintahan Desa itu , sebagai pembibing para Caleg yang akan manggung di Arena pencalegan pemilu saat ini.
Hoeruman sebagai yang di tuakan di Desa itu sempat melontarkan pernyataannya " kami sangat antusias dengan Panggung Demokrasi ini, dan kami sebagai jajaran birokrasi terbawah hanya sebagai pembimbing para caleg dari berbagai partai yang jadi peserta Pemilu mendatang, dengan catatan jangan hanya janji kami perlu bukti, dengan mengedepankan system yang ada maka kami harap nantinya para Caleg terpilih jangan hanya mengontrol suara partainya saja , seharusnya ada bukti bilamana mereka itu duduk sebagai Wakil Rakyat di DPRD II Kabupaten Ciamis " Ujarnya lugas.
Hoeruman juga sempat memperbincangkan tentang daerahnya yang kaya akan budaya , " Kami punya potensi yang kini belum tergali yakni Wisata Budaya , dengan beragam budaya pasundan maka Desa Hegarmanah kami harapkan sebagai komando seni sunda, dan untuk cita-cita itu kami membutuhkan bantuan pemerintah Pusat dan Daerah untuk mewujudkan cita-cita kami sebagai bagian dari Pemerintahan terbawah di Negara Indonesia" ungkanya.
Dengan segala keterbatasan Pemerintahan Desanya , kini Kuwu Hoeruman-pun mengupayakan Bangunan aula Kantor Desa dengan rencana yang permanent dan megah , darisanalah Hoeruman berfikir logis tentang daya upayanya.
Kami sangat berharap bantuan secepatnya setelah Pileg berlalu, dan mudah-mudahan janji para Caleg yang terpilih natinya tidak bohong,,,!!" pungkasnya.