SUARA METRO JABAR
Berdiri di Atas Ke-Absahan Undang Undang Dasar 1945 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Sesuai dengan (UU No 40 Tahun 1999) Tentang Pers dan Kode Etik Journalistik Indonesia
Kamis, 30 April 2015
Sabtu, 31 Januari 2015
Tasikmalaya Akan Hidupkan Lagi Perkebunan Teh
Oleh;Asep Rizal.
Kabupaten Tasikmalaya;
Pada sesi Anggaran APBN-P Tahun 2015 ini ,Dishutbun (Dinas
Kehutanan Dan Perkebunan) Pemkab Tasikmalaya Jawa Barat berencana akan
mengajukan Anggaran bantuan bagi Para Kelompok Tani Perkebunan Teh ditiga (3)
Wilayah Kecamatan dan Wilyah-wilayah Kecamatan yang “Pernah Punya” Perkebunan
Teh sekitar Kabupaten setempat.
Rencana Program yang akan dinami Program Pembaharuan Tanaman Perkebunan
Teh itu adalah diwilayah Kecamatan Taraju ,Bojonggambir dan Kecamatan
Sodonghilir.
“Itu lokasi rencana
program yang Khususnya , karena ditiga lokasi Kecamatan tersebutlah merupakan Perkebunan Teh Asset wilayah Pemkab kita ini
yang terluas dan tetap para petaninya
bertahan melangsungkan pengelolaan usaha
Perkebunan Teh walau hanya ditata dan
dikelola oleh pribadi-pribadi pemilik perkebunan itu sendiri , namun pihak
kamipun akan berusaha memperbaharui lagi
lokasi-lokasi perkebunan teh yang telah
lama ditinggalkan dan tidak digarap secara baik oleh para petani pemilik
perkebunan seperti dilokasi perkebunan teh yang ada dilokasi Kecamatan Cigalontang ,Pagerageung
dan Lokasi-lokasi perkebunan Teh yang telah tidak bergairah lagi karena
alasan-alasan telah menuanya tanaman-tanaman pohon teh dan tidak produktif
menghasilkan pucuk teh yang bagus lagi!”
Hal tersebut dikatakan oleh Hj.Kiki Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Kabupaten setempat, ketika penulis menyambangi ruangan kantor barunya yang
terletak dikompleks Perkantoran Setda Pemkab setempat di Singaparna.
“Bu Hajjah” yang satu inipun menyayangkan kepada
tindakan-tindakan para Pemilik Perkebunan Teh yang lokasi perkebunannya telah
disulap jadi Perkebunan Cabe dan tanaman sayuran lainnya , dia berpendapat
bahwa Tanaman Teh beserta akarnya itu mengandung unsure penguat tanah yang sakti melindungi tanah dari ancaman
bahaya longsor,
“Kita buktikan bahwa
pohon Teh itu punya akar unik yang bisa lindungi kekeroposan tanah bila hujan
mengguyur pada tekstur tanah yang
terkatagory labil” Ucapnya.
Diapun sempat menyebutkan bahwa ,pihak pemerintahan Kabupaten
Tasikmalaya seharusnya mengatur perda (Peraturan Pemerintahan Daerah) dan melahirkan perda bagi konservasi alam yang
didalamnya akan mengatur tentang pengelolaan tanah perkebunan yang nantinya
akan berguna bagi antisipasi untuk para petani penggarap lahan untuk tanaman
sayuran “bila dibiarkan begitu saja maka ini sangatlah berbahaya bagi
kelangsungan hidup warga dan alam itu sendiri!” Imbuhnya.
Rencana program yang akan digulirkan itu jelas sangat bagus
bila ditinjau dari berbagai aspek lingkungan hidup , pembaharuan tanaman
perkebunan teh itu harus secepatnya dilakukan karena para pemilik lahan
perkebunan kini terlihat “Lesu &
Tidak bergairah” mengelola perkebunan
Teh itu sendiri.
Karena berbagai alasan para pemilik perkebunan ,kelompok
penggarap dan pekerja perkebunan Teh maka
kini banyak perkebunan itu yang gulungtikar
dan mengganti tanaman perkebunan teh itu
dengan tanaman sayuran yang diakui warga pengelola tanah perkebunan teh sebagai
hal yang “Banyak Untungnya”.
Namun dilain sisi hal
tersebut adalah sebuah tindakan yang akan merugikan bagi penataan alam
khususnya dilokasi 3 Kecamatan yang punya tekstur tanah terkatagory labil
tersebut.
“Sebetulnya pihak pemerintah sangat perduli tentang
keberadaan Perkebunan Teh di beberapa
lokasi wilayah pemkab kita itu, perhatian mendetail tentang
pembahasannya telah dilakukan pihak kami dengan berbagai dinas terkait , bahkan
dorongan akan mengajukan pembaharuan tanaman perkebunan teh itupun atas
dorongan RDTR (Rencana Dasar Tata Ruang) Pemkab Tasikmalaya yang akan
menjadikan Kecamatan Taraju sebagai penciptaan kota baru yang akan
mengedepankan sisi pariwisata alam pada RDTR tersebut!”Ucapnya panjang lebar.
Sekilas pandang ;
3 Wilayah Kecamatan itu (Taraju,Bojonggambir dan Kecamatan
Sodonghilir) adalah merupakan wilayah titik perkebunan Teh yang dulunya punya Sejarah amat panjang tentang keberadaannya ,
kini warga masyarakat petani penggarap,pengusaha perkebunan teh dan orang-orang
daerah yang mengelola Perkebunan Teh tersebut telah kelihatan “Jenuh” untuk
melanjutkan cerita “Usaha” dibidang Pengolahan Teh itu sendiri karena beberapa
sebab ,diantaranya harga pucuk teh murah dan cendrung terus merosot.
Alasan itu disikapi pihak pemerintah Kabupaten setempat ,
melalui dinas terkait para pemangku kebijakan itu menyepakati bahwa turunnya
harga pucuk teh itu karena salah satu penyebabnya adalah telah pada Tuanya
tanaman itu dan belum diganti dengan tanaman baru.
Alasan Clasic-pun muncul dari para pemilik perkebunan dan
kelompok-kelompok tani perkebunan Teh itu sendiri diantaranya, “Ketidaan Modal
bagi memperbaharui tanaman-tanaman Teh dilokasi perkebunannya” salah seorang
Warga Penggarap dan pekerja perkebunan teh berhasil dihubungi oleh penulis
melalui telephone selulernya dia menyebutkan bahwa ,
“ Beralihnya gairah mengelola dan bekerja dibidang usaha Teh
itu bukan hanya murah harga pucuk Tehnya
saja, banyak aspek masalah yang ada pada
lingkup usaha pengelolaan perkebunan teh diantaranya pengelolaan Koprasi dan
kesejahteraan bagi buruh pemetik Teh itu sendiri” Ucapnya.
Dalam hal itu Kepala
Bagian Perkebunan Dishutbun Kabupaten setempatpun menyampaikan rencananya untuk menyentuh
hal-hal yang jadi alasan berkurangnya Gairah para Petani Pengelola dan pemilik
perkebunan Teh diberbagai lokasi Wilayah Perkebunan Kabupaten setempat ,
“ Kami berencana akan membahas dan mengajukan tentang tata
kelola perkoprasian bagi Warga Kelompok Perkebunan Teh , yang penting kita
gairahkan dulu untuk mengelola dan memperbaharui lagi tanaman yang sudah pada
tua dan produksi pucuknya jelek , nah ,,bagi pemerintah mungkin inilah
alasannya kenapa kita berencana akan menggoal-kan Program itu dengan sungguh-sungguh pada
Anggaran APBN-P 2015 ini “ Pungkas Hj.Kiki dengan mimic muka yang serius.
Semoga,,,!
*Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya, (31/01/2015).
Asep Rizal.
Minggu, 07 Desember 2014
"SETUJU ATAS PENGHANCURAN PERAHU-PERAHU ASING PENCURI IKAN?"
Suara Metro Jabar; (07/12/2014)
Perjalanan penulis ke tempat Pantai Pangandaran Jawa
Barat yang lumayan “melelahkan” itu terobati sudah ketika berhasil “mengintip”
salah satu kegiatan penting Warga Nelayan di sana , penulis yang (memang) Awam
tentang kegiatan sehari-hari warga nelayan di Pantai indah Pangandaran yang kini telah depenitif
“Memisahan” diri dari Kabupaten Induknya (Kabupaten Ciamis) tersebut sangat
kental dengan kehidupan Warga Nelayannya di sana.
Salah satu yang terintip dari kegiatan sehari-harinya para
“Istri-istri” nelayan itu adalah sosok sekelompok Wanita yang biasa mencari ikan
dengan memasang jaring “Sered”*Bhs Sunda yang artinya Tarik/Menarik sebuah
barang (Atau Bernama lain dari istilah para Warga Nelayan di Sana-Pen) .
Kegiatan sehari-hari para Wanita pemberani itu penulis
namakan Sered Jaring karena Komunikasi sempat terbatas dengan para Wanita
Pemberani tersebut.
Sered Jaring itu dilakukan sekelompok kecil Wanita-wanita
nelayan di sana (Mungkin Istri-istri
para Nelayan yang suaminya tengah berada di tengah Samudra Indonesia sedang
melakukan Aktifitasnya-Pen) dengan
personil anggota kelompok sekitar 5 Orang wanita warga asli Pangandaran yang
memasang jaring itu di tengah-tengah laut pantai tersebut ketika orang lain
tengah tidur terlelap di Pagi Buta sekitaran jam 03;00 (Pagi) Wib ,
Lalu ketika sang
fajar telah nongol para wanita itu menarik jaring dengan cara-cara sederhana
namun unik bila di amati , kerjasama itu dibangun dengan sangat apik dan
teratur sesuai Ritme deburan Ombak pantai indah pangandaran.
Hasil pendapatan dari sered jaring itu , ketika peminat (Up
to Date) membeli ikan segar yang ada di jaring tersebut sesuai kebutuhan
pembeli ,
Dan transaksi yang up to date itu terjadi di sana karena
kelompok wanita itupun telah membawa (alat)
timbangan gantung ukuran kecil ke arena pekerjaannya/kegiatannya
tersebut , Dan ukuran jumlah harga Pasaran Ikan Laut Segar perkilonya telah sama-sama di pahami
oleh pembeli yang menetapkan harga up to date pula langsung di tempat ,
“Rp.35.000, sekilonya ya,,!” Ucap ketua Kelompok Sered
Jaring itu ketika seorang bapak-bapak warga setempat membeli ikan laut yang
segar itu pagi tadi.
Kesepakatan harga di setujui sudah , dan penulispun langsung
mengambil kesimpulan hebat atas
(Kejadian tersebut) pra-kondisi dari kondisi transaksi tersebut.
“Kita nanti bagi hasil (Persentase uang hasil Jual Beli-Pen) setelah kita lelah bekerja (Sore
nanti) dan kegiatan ini kita teruskan
lagi esok hari,!” Ucapan itu terlontar dari Tetua di Kelompok tersebut ketika
di Tanya bagaimana nanti tata cara pembagian uang hasil dari pendapatan (
keuntungan) dari jual beli unik tersebut?.
Bila kita telisik lebih lanjut lagi , mereka para pencari
ikan dengan cara itu hanya ada beberapa kelompok saja di pantai pangandaran ,
namun yang lebih menariknya lagi tentang kegiatan salah satu element penting
warga Pantai Pangandaran itu dari tata
caranya yang unik atas sikapnya “Mempertahankan” hidup Warga Nelayan dari sekelompok
(Kecil) perempuan-perempuan di sana ,
mereka wanita-wanita pekerja yang gigih itu berbuat sesuatu untuk tetap hidup dan
mengusahan hidupnya ,
Dan penulis sempat
berfikir bahwa “Betul” sekali ucapan Bu Mentri Tuti Pudjiastuti (Mentri
Kelautan Dan Perikanan Kabinet Presiden Joko Widodo) yang terkenal
(Warga Asli Pangandaran) tersebut yang pernah berkata bahwa
“Nelayan kita mesti Kaya Raya , karena hasil laut kita itu
ternyata telah di rampok oleh penjahat-penjahat ikan dari wilayah Negara lain
di tengah samudra Indonesia sana dengan melakukan illegal fhising ,,!”(@;Sumber)
dan penulispun mencoba menyikapi tindakan yang telah terjadi/dilakukan atas “ penghancuran” Kapal-kapal Asing itu telah “Benar & Tepat”
di lakukan oleh Pemerintahan Republik
Indonesia.
Bila kita ulas sedikit saja kata-kata pepatah yang “Sedikit Nyelekit”
di hati kita itu adalah sebuah ungkapan “ Manusia Indonesia itu kelaparan di Atas
Gundukan Padi”.
Kesimpulan Awal;
Wanita-wanita pelaku “Sered Jaring” itu mungkin berharap
banyak atas kegiatan usahanya tersebut , bangun tengah malam lalu memasang
jaring di tengah lautan dengan penataan waktu yang mengerikan “Tengah malam”
dengan cara kerjasama ,
Setelah menunggu
sekitaran 3 jam mereka tertatih-tatih menarik jaring sered itu ketepian pantai dan
berhasil dapat ikan walau dengan jumlah yang biasa (tidak terlalu banyak),
Setelah itu terjadi transaksi jual beli di sana dengan cara
Up to date dengan pembeli yang berminat atas tangkapan di jaring sered tersebut ,
Mungkin kegiatan itu hanya dua kali dalam sehari antara pagi buta
dan siang hari untuk tarikan/ditarik (Sered) yang ke dua kalinya (sesi ke dua)
Dan Uang Rupiah itupun hasil dari menjual ikan laut yang
bergizi dan kelihatan “akan” lezat bila dibakar tersebut di bagi hasilnya
“Kadang kita semua kebagian Rp.70.000,- perorangnya , namun hidup di Pantai
Pangandaran itu berat di ongkos hidup lho,,” Ucapan itu jujur di lontarkan
Wanita-wanita pemberani tersebut kepada penulis yang nyeleneh terus bertanya
(Saking tidak tahunya alias Awam tentang kegiatan Wanita-wanita hebat
tersebut).
Mereka mungkin tidak tahu “di sejauh mata memandang” di
tengah Samudra Indonesia (di sana) itu tengah terjadi penangkapan Ikan
Besar-besaran oleh Kapal-kapal Asing Negara-negara (yang ngaku tetangga) dengan posisinya sebagai
pencuri ikan illegal.
Dan mereka (para wanita pemberani) itu tidak tahu bahwa
haq-nya sebagai Warga Negara Indonesia yang berhaq atas hasil Air ,Laut dan Tanah Bunda Pertiwinya telah di rampas secara tak lazim (alias di
curi oleh orang lain) ,
Lalu para wanita-wanita pemberani itupun Pulang ke Rumahnya
masing-masing setelah membelikan uang hasil jerih payahnya tersebut ke Sembako
(Sembilan Bahan Pokok) beras 1 Kg,lauk pauk sayuran dan macam-macam kebutuhan
sehari-harinya.
Sedangkan di tengah-tengah Samudra Indonesia (di sana) di beberpa Mill jarak dari Pantai Pangandaran itu telah
terjadi transaksi uang ratusan juta
rupiah (bila di ukur dengan nilai tukar uang Indonesia) perharinya.
Kesimpulan Akhir;
Penulis yang ini (aku)
mungkin akan bilang secara langsung “sangat mendukung sekali peledakan
kapal-kapal ikan asing itu , karena kesimpulan itu tidak atas berdasarkan emosi
sesaat saja (barangkali) dan penulis akan bilang kepada para pencuri ikan laut Indonesia ;
“Hai,,,! Enak aja kau
curi Ikan-ikan itu di lautan kami , kau yang nikmati Ratusan Juta Rupiah
perharinya di sana , karena kalian pakai alat-alat modern guna cara maling ikan-ikan laut milik
kami disini,,!! (di Pangandaran) Wanita-wanita Indonesia itu hanya dapat
puluhan ribu saja atas usaha yang
dilakukannya , dan dari tangkapan ikan
laut miliknya (Milik Negaranya) itu
hanya cukup untuk
membeli sembako untuk hidupnya
sehari-hari,,,!”.
Sumber;Kompasiana
& My Zone.
KARYA;
Asep Rizal.
Rabu, 05 November 2014
PRESTASI BAGUS UNTUK PEMBANGUNAN DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA
Photo; Gedung Baru Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan Kab;Tasikmalaya dalam tahap Pembangunan (docpri)
“Kita sangat gembira sekali , karena Dinas Pertanian Dan
Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya itu akan punya gedung baru , karena jarak
Kantor Dinas yang sekarang masih menempati Gedung Ex-DPRD Kabupaten Tasikmalaya
di Wilayah Kota Tasikmalaya sangat jauh keberadaannya dari kantor kita ,!’
Ucapan itu di lontarkan oleh salah seorang Ketua Kelompok Tani Kecamatan
Mangunreja ketika penulis mencoba meminta komentarnya dari upaya Pemrintah
Provinsi Jawa Barat membangun gedung baru bagi gedung Dinas tersebut.
Hal senada juga terlontar dari Wawancara pihak Media dengan
Kepala Dinas Pertanian Dan Tanaman Pangan H.Hendrik “ Ya,,kita tunggu
kepindahan kantor ini ke Lokasi Proyek Pemda Kabupaten Tasikmalaya di
Singaparna sana, mudah-mudahan setelah kepindahan nantinya akan lebih maju lagi
berbagai program usungan Dinas Pertanian ini “ Jelasnya.
Photo; Pelaksana Proyek Anang saputra (docpri)
Seiring waktu berjalan , pembangunan gedung Dinas yang di genjot dengan jatah waktu yang di
tentukan 200 Hari Kalender Kerja itu kini telah memasuki tahapan Akhir dari
pengerjaan , ini merupakan prestasi tersendiri bagi sebuah Rancang bangun
sebuah Mega Proyek sebetulnya , seperti wawancara team Media dengan Shet
Manager PT SUBUR JAYA MUKTI Anang Saputra menyatakan bahwa “ pengerjaan Mega
Proyek ini merupakan proyek terbaik dalam hal hitungan waktu pengerjaan , karena
dari tujuh paket pengerjaan gedung baru Proyek yang di kerjakan pihak kami
adalah merupakan Proyek yang kini hampir rampung pengerjannya ,!” Ucap Anang
ketika bincang-bincang dengan penulis di Lokasi Proyek.
“Seratus Orang pekerja siap pakai di libatkan dalam
pengerjaan proyek ini , untuk lebih memantapkan pekerjaan maka kami libatkan
para pekerja dari tenaga local sebanyak 60%-nya dan 40 % adalah para pekerja
ahli yang di rekrut oleh kami plus tukang – tukang bangunan yang jago-jago
lho,,!” lanjut dia.
Dana Proyek APBD
Provinsi Jawa Barat untuk pengerjaan Gedung Baru Dinas Pertanian Dan Tanaman
Pangan itu sebesar RP.7.703.609.000,- dengan Nomor Kontrak (SPK Kontrak)
641,6/140/SPK-KONTRAK/Pem-Distan/DISTARKIM/2014 dengan tanggal Kontrak 30 Mei
2014 , data tersebut di dapat penulis dari
papan transparansi Proyek yang terpampang di Kantor Direksi PT Subur Jaya Mukti
di dekat Lokasi Proyek pengerjaan.
“Untuk pengerjaan dan suksesnya Proyek ini pak H. Yanto
(Pemilik PT Subur Jaya Mukti-Pen) telah mempercayakan pada kami , doakanlah
semoga pembangunan ini lancar adanya , tidak ada aral melintang dalam
menuntaskan proyek ini ,!” Pungkas Anang dengan nada ceria.(Iwan.K)
GEDUNG DINSOSNAKERTRANS PEMKAB TASIKMALAYA SEDANG DALAM TAHAP PEMBANGUNAN
Photo; Gedung Dinsosnakertrans Pemkab Tasikmalaya sedang dalam tahap pembangunan (Doc/pri)
“Pembangunan Gedung Dinsosnakertrans Pemkab Tasikmalaya yang baru , kini
terus di genjot sesuai dengan ketentuan
yang telah di Tentukan, bangunan yang di Biayai langsung dari Dana APBD
Provinsi Jawa Barat tersebut harus selesai dengan jadwal yang telah di tetapkan
yaitu 200 Hari Kalender Kerja,!” Hal tersebut dinyatakan Aris Pelaksana Proyek
tersebut ketika Bincang-bincang dengan penulis pada hari yang lalu.
Seperti semua Warga Kabupaten Tasikmalaya ketahui bahwa
gedung-gedung Dinas (Leading Sector) Pemkab Tasikmalaya masih menyisakan
gedung-gedung yang belum di pindahkan dari Wilayah Pemerintahan Kota
Tasikmalaya , salah satunya adalah gedung Dinsosnakertrans yang kini masih
berkantor di Ex-Gedung Pemda lama yang ada di Jalan Pemuda Wilayah Kota
Tasikmalaya.
Ketika penulis sempat bincang-bincang dengan beberapa
Karyawan Dinas Sosial Ketenagakerjaan
dan Transmigrasi Pemkab Tasikmalaya mereka hampir serempak berkata bahwa “Mereka
itu telah jenuh dengan keberadaan kantor yang kini mereka diami “ kejenuhan itu
mendasar sekali karena mungkin Gedung Dinas tersebut adalah sebuah gedung
sementara yang dulunya adalah Ex-Gedung Pemda Lama yang keberadaannya telah
tidak resprentatif dengan lagi dengan “Gaya” semangat baru kerja mereka.
Kepala Dinas Dinsostnaketrans Kab;Tasikmalaya H.Zain pun
berkata hal yang sama ketika penulis mencoba bertanya kepadanya tentang suasana
jenuh yang di alami oleh para Karyawan Dinsosnakertrans tersebut, “ Ya,,,kita
tunggu saja pengerjaan Gedung Baru punya kita yah,,semoga suasana lain di
gedung baru nantinya , dengan semangat baru pula dan mudah-mudahan akan semakin memajukan Kabupaten Tasikmalaya
ke depannya,!” Ucapnya dengan nada yang ceria.
Seperti pantauan Team Media kami , Pembangunan gedung baru
Dinas tersebut di lakukan di dalam
Kompleks Pemda Kabupaten Tasikmalaya di Singaparna , pembangunan yang telah
berjalan hampir 75% mendekati Phinishing pengerjaan telah terlihat nyata ,
dengan mengerahkan tenaga kerja sebanyak 85 Orang itu di kerjakan Oleh PT PURNA
GRAHA ABADI dengan merealisaikan dana Sebesar Rp.9.100.288.000,00 .
Ketika penulis sempat mempertanyakan keberadaan pemilik PT
PURNA GRAHA ABADI pelaksana Proyek menerangkan bahwa “H.Endang –nya sedang
tidak ada di tempat dia telah menugaskan saya untuk terus mengawasi jalannya
pengerjaan Proyek Besar ini ,!” Ujar Aris menuntaskan bincang-bincangnya dengan
penulis. (Iwan.K)
Jumat, 13 Juni 2014
GAUNG PIALA DUNIA 2014 DI INDONESIA TER-REDAM PILPRES
Singaparna,Kabupaten Tasikmalaya:
Piala dunia yang telah memasuki hari keduanya , kini mendominasi berbagai media (cetak,elektronik , online , majalah , stensilan dan lainnya) , berbagai media menyajikan berbagai karakter publikasi , hal tersebut kentara sekali .
Gaung piala dunia khususnya di Indonesia kini "ter-redam" oleh gejolak politik capres-cawapres , hal tersebut di benarkan oleh seorang warga singaparna , yang kini menjabat sebagai ketua Rt.01 kampung bojongkoneng Iing Solihin 58 berpendapat " gemanya piala dunia mungkin pifti - pifti dengan gaung piala dunia , khusus untuk warga singaparna ibu kota kabupaten tasikmalaya" celotehnya.
Demam piala dunia kini belum begitu terasa , karena tahapannya baru di babak penyisihan , namun pembukaan piala dunia yang baru di buka semalam 12-06-2014 sempat ada "efek"-nya , pegawai pemda tasikmalaya tidak biasanya kesiangan , mungkin karena semalam penasaran "mereka melihat , atau nobar pembukaan piala dunia , dan langsung menonton laga perdana kesebelasan Brazil VS Kroasia yang di menangkan kesebalasan tuan rumah brazil dengan skor telak 3-1 .
Salah seorang anggota satpol PP Pemkab Tasikmalaya mengomentari hal tersebut " seharusnya jangan di pakai alasan telat datang ke kantor , apalagi untuk pegawai pemda , karena warga masyarakat yang ingin di layani berbagai kebutuhannya akan terbengkalai " ucap seseorang anggota satpol PP yang tidak ingin namanya di sebut itu.
Di lain tempat , warga cimande desa janggala kecamatan cidolog sempat meng-SMS kepada penulis bahwa dirinya tidak bisa datang ke sebuah acara undangan perkawinan karena "semalam begadang sampai pagi" guna melihat pertandingan perdana pembukaan piala dunia 2014 .
Gaung piala dunia , di prediksi akan semakin kentara "mengganggu" aktifitas ketika memasuki babak semi final ,begitulah prediksi para "Demam" piala dunia menyebutnya.
Rizal.
Piala dunia yang telah memasuki hari keduanya , kini mendominasi berbagai media (cetak,elektronik , online , majalah , stensilan dan lainnya) , berbagai media menyajikan berbagai karakter publikasi , hal tersebut kentara sekali .
Gaung piala dunia khususnya di Indonesia kini "ter-redam" oleh gejolak politik capres-cawapres , hal tersebut di benarkan oleh seorang warga singaparna , yang kini menjabat sebagai ketua Rt.01 kampung bojongkoneng Iing Solihin 58 berpendapat " gemanya piala dunia mungkin pifti - pifti dengan gaung piala dunia , khusus untuk warga singaparna ibu kota kabupaten tasikmalaya" celotehnya.
Demam piala dunia kini belum begitu terasa , karena tahapannya baru di babak penyisihan , namun pembukaan piala dunia yang baru di buka semalam 12-06-2014 sempat ada "efek"-nya , pegawai pemda tasikmalaya tidak biasanya kesiangan , mungkin karena semalam penasaran "mereka melihat , atau nobar pembukaan piala dunia , dan langsung menonton laga perdana kesebelasan Brazil VS Kroasia yang di menangkan kesebalasan tuan rumah brazil dengan skor telak 3-1 .
Salah seorang anggota satpol PP Pemkab Tasikmalaya mengomentari hal tersebut " seharusnya jangan di pakai alasan telat datang ke kantor , apalagi untuk pegawai pemda , karena warga masyarakat yang ingin di layani berbagai kebutuhannya akan terbengkalai " ucap seseorang anggota satpol PP yang tidak ingin namanya di sebut itu.
Di lain tempat , warga cimande desa janggala kecamatan cidolog sempat meng-SMS kepada penulis bahwa dirinya tidak bisa datang ke sebuah acara undangan perkawinan karena "semalam begadang sampai pagi" guna melihat pertandingan perdana pembukaan piala dunia 2014 .
Gaung piala dunia , di prediksi akan semakin kentara "mengganggu" aktifitas ketika memasuki babak semi final ,begitulah prediksi para "Demam" piala dunia menyebutnya.
Rizal.
Senin, 17 Maret 2014
DESA HEGARMANAH KECAMATAN CIDOLOG BERHARAP CALEG TERPILIH NANTI TIDAK BOHONG DENGAN JANJINYA
![]() |
Photo: Kepala Desa Hegarmanah (Pakai Peci Baju Coklat) ketika menghadiri sebuah Acara.(Doc:AMR) |
Perjuangan untuk menuju Desa yang mandiri dan dikatagorikan maju, bukan merupakan hal yang mudah " Kepala Desa Hegarmanah Hoeruman bertutur kepada penulis dalam siation bincang-bincangnya dalam sebuah acara kebersamaan yang diadakan Pemerintah Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis baru-baru ini.
Hal itu sangat mendasar sekali , sebuah wujud kemajuan yang di idam-idamkan oleh warga masyarakatnya yang 89% adalah Petani dan buruh tani Hoeruman sempat berfikir putar otak "mengupayakan" berbagai kegiatan di Kantor Desanya yang hanya beberapa ruangan dengan pasilitas seadanya dengan gaya bangunan yang sangat sederhana.
Desa Hegarmanah adalah sebuah Desa yang terletak di wilayah Barat Kecamatan Cidolog yang terdiri dari enam Desa yang ada di Wilayah Kecamatan tersebut.
Dalam menyikapi Pilihan Calon Anggota Legislatif mendatang (Tanggal 9-April-2014) Desa tersebut sempat jadi julukan Leadership Partai-partai peserta Pemilu dari 12 Partai yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis , sebagai wujud Desa yang mengutamakan Demokrasi Pancasila dengan nuansa Reformasi maka jajaran Pemerintahan Desa itu , sebagai pembibing para Caleg yang akan manggung di Arena pencalegan pemilu saat ini.
Hoeruman sebagai yang di tuakan di Desa itu sempat melontarkan pernyataannya " kami sangat antusias dengan Panggung Demokrasi ini, dan kami sebagai jajaran birokrasi terbawah hanya sebagai pembimbing para caleg dari berbagai partai yang jadi peserta Pemilu mendatang, dengan catatan jangan hanya janji kami perlu bukti, dengan mengedepankan system yang ada maka kami harap nantinya para Caleg terpilih jangan hanya mengontrol suara partainya saja , seharusnya ada bukti bilamana mereka itu duduk sebagai Wakil Rakyat di DPRD II Kabupaten Ciamis " Ujarnya lugas.
Hoeruman juga sempat memperbincangkan tentang daerahnya yang kaya akan budaya , " Kami punya potensi yang kini belum tergali yakni Wisata Budaya , dengan beragam budaya pasundan maka Desa Hegarmanah kami harapkan sebagai komando seni sunda, dan untuk cita-cita itu kami membutuhkan bantuan pemerintah Pusat dan Daerah untuk mewujudkan cita-cita kami sebagai bagian dari Pemerintahan terbawah di Negara Indonesia" ungkanya.
Dengan segala keterbatasan Pemerintahan Desanya , kini Kuwu Hoeruman-pun mengupayakan Bangunan aula Kantor Desa dengan rencana yang permanent dan megah , darisanalah Hoeruman berfikir logis tentang daya upayanya.
Kami sangat berharap bantuan secepatnya setelah Pileg berlalu, dan mudah-mudahan janji para Caleg yang terpilih natinya tidak bohong,,,!!" pungkasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)