Selasa, 30 Oktober 2012

PERJUANGAN PENGHUBUNG: DESA BURUJULJAYA AKAN LAKUKAN PILIHAN KEPALA DESA ...

PERJUANGAN PENGHUBUNG: DESA BURUJULJAYA AKAN LAKUKAN PILIHAN KEPALA DESA ...Kabupaten Tasikmalaya:
Besok Rabu ( 31-10-2012) akan di Adakan Pemlihan Kepala Desa di Desa Burujul Jaya Kecamatan Parungponteng Dengan 5 Orang Kandidat Yang telah di Nyatakan sebagai Tokoh Desa , yang di Tinggal Oleh Kepala Desanya yang Meninggal Pada Pertengahan Tahun 2012 yang lalu.( Rizal)

SUMPAH PEMUDA DARI BERBAGAI DIMENSI

 Singaparna ,Kabupaten Tasikmalaya ( 30-10-2012) Perjuangan Penhubung:
Ketika itu di tahun 1928, para pemuda Indonesia menatap kedepan akan ada kejayaan bangsa Indonesia yaitu wujud Kemerdekaan Republik Indonesia. Sebelum menuju kemerdekaan para permuda yang saat itu tergabung dalam persekutuan Jong Java, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Islameteen, Jong Batak, dan lain utusan, melakukan Kongres Kedua di Jakarta membahas bidang pendidikan dan demokrasi. Secara bulat dan teguh bersama mengikrarkan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui sumpahnya, yang kita kenal dengan Sumpah Pemudah di bacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta.Sumpah pemuda diucapkan di sebuah Bangunan di Jl.Kramat Raja 106. Isi sumpah pemuda berdasarkan ejaan yang disempurnakan, yaitu :

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Itulah ikrar pada pemuda Indonesia yang menggetarkan dunia termasuk pada waktu itu para penjajah dan melalui ini menjadi tonggak besar untuk berjuang terus hingga kemerdekaan Indonesia tercapai, pada 17 Agustus 1945.

Sekarang,atau 84 tahun kemudian sumpah tersebut masih sangat relevan dengan kondisi masa kini yang serba bergelimang dengan kekayaan dan berbagai kemajuan, tetapi semakin lunturnya semangat kebangsaan dan ke-Indonesiaan terutama dari kaum generasi mudanya.

Kita merasakan keprihatinan yang mendalam, sebagai generasi bangsa semakin luntur nasionalismenya. Hal demikian dibuktikan dengan semakin hilangnya atribut budaya bangsa dikalangan generasi muda. Generasi sekarang lebih senang menggunakan atribut dan produk yang serba luar negeri. Dari hal pakaian, makanan, gaya hidup, tontonan dan kehidupan sosial termasuk didalamnya berbahasa Indonesia yang baik dan benar.Coba tengok kehidupan di kota-kota besar, generasi muda kita lebih akrab dengan budaya barat, seperti : musik rock, jazz,dangdut, dlsb; cara berpakaian : jeans,rok mini, dsb, dan gaya berbicara : gaya bicara lebay, singkatan, dan bicara dengan sebutan binatang. Budaya yang tumbuh secara asli di daerahnya tidak dilihat apalagi digunakan. Kondisi demikian diperparah oleh tontonan di media televisi yang sama sekali tidak mendidik untuk kebangsaan dan kebudayaan bangsa. yang ditonjolkan oleh media lebih banyak menyentuh nafsu dan emosi yang sifatnya materialistik atau kemewahan serta kebendaan. Memang, kita sulit menghindar dari serbuan budaya barat melalui media teknologi dan komunikasi, yng sifatnya massif dan cepat, tetapi sebagai bangsa yang punya karakter dan nilai sarat agamis, seyogianya dapat memfilter budaya barat, contoh Negara Jepang,dan Korea, mereka menerima budaya barat tetapi tidak sampai melunturkan budayanya sendiri.

Selain keprihatinan akan generasi mudanya, kitapun prihatikan terhadap generasi diatasnya terutama mereka yang sedang memangku jabatan baik dieksekutif, yudikatif maupun legeslatif. Sebagian dari mereka mempertontonkan kebodohannya dengan berperilaku korup, menyalahgunakan wewenang untuk diri dan kelompoknya. Alih-alih atas nama rakyat, tapi menyalahgunakan keuangan negara. Alih-alih yang terdepan dalam pemberantasan korupsi, eeh malah yang terdepan dalam korupsi.

Meskipun demikian, disela permasalahan seperti di atas, kita pun memiliki banyak potensi yang akan menghasilkan generasi yang lebih baik lagi. Masih ada generasi muda kita yang terdidik secara maju tetapi tidak luntur budayanya.Masih banyak generasi berikutnya yang memiliki idealisme dan kejujuran. Masih banyak orang yang memperhatikan orang miskin, baik secara idea atau gagasan dan tindakan. Masih banyak tokoh muda dan tua yang punya moralitas tinggi dan nasionalisme. Suatu saat mereka akan muncul memipin bangsa dan Negara Indonesia menuju kejayaan Indonesia.

Menatap bangsa kedepan memang perlu upaya keras. Kalau dulu ada Departemen Penerangan yang selalu menggelorakan semangat nasionalisme dan kejuangan, namun karena telah dibubarkan, maka seyogianya kita yang selalu mengeboarkan semangat itu.Kepada pihak Pemerintah diberbagai tingkatan, perlu terus mengobarkan semangat kebangsaa yang berbhineka tunggal ika.

Pertama, setiap even seperti, Hari kemerdekaan, Kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda, dan hari besar lainnya hendaknya diperingati hingga tingkat terendah seperti, RT, RW, Desa/Kelurahan untuk diingatkan kembali ;

Kedua, perlu diinformasikan terus tentang sejarah perjalanan bangsa dan negara sejak masa penjajahan sampai kemerderkaan dan hingga masa pembangunan sekarang ini ;

Ketiga, pihak para pemangku jabatan baik di eksekutif, yudikatif maupun legeslatif turun kelapangan memberi contoh sebagai wali rakyat yang amanah dan jujur ;

Keempat, diinformasikan kepada rakyat akan pentingnya penggunaan produk dalam negeri untuk berbagai pemenuhan aspek kehidupan sebagai upaya Aku Bangga Indonesia.

Ini perlu dilakukan secara serentak dengan dimotori  unsur Pemerintaha diberbagai tingkatan. Insya Allah kalau kita berupaya akan ada jalan untuk perbaikan, sepanjang kita lakukan secara tulus dan ikhlas.(Rizal)





DESA BURUJULJAYA AKAN LAKUKAN PILIHAN KEPALA DESA BESOK