Senin, 05 Agustus 2013

INFRASTRUKTUR BELUM SIAP "IBU KOTA KABUPATEN TASIKMALAYA " KADANG-KADANG MACET TOTAL PADA MUDIK TAHUN INI (1434-H)

Salah Satu Jalur Penyiasatan Kemacetan Jalan Raya Singaparna Kendaraan para Pemudik di Alihkan ke Jalur jalan Perkantoran "Gedung Bupati Tasikmalaya" (Photo diambil depan Kaum Pemkab Tasikmalaya)
Kabupaten Tasikmalaya: Rizal
Sebuah kata yang mungkin "asing" bagi Warga Singaparna ( Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya) adalah Kata MACET , kata tersebut sekarang telah tidak Asing lagi bagi Warga Sebuah Kota Kecil yang dulu hanya sebuah Kota Kecamatan dengan Pertumbuhan Kota yang cendrung seakan di paksakan Karena Kepindahan Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya 5 (Lima) Tahun yang lalu dari Wilayah Kota Tasikmalaya guna sebuah legalitas Pemerintahan yang di Mekarkan menjadi dua (2) Bagian Pemerintahan "Kota & Kabupaten Tasikmalaya.
Seiring perkembangan Zaman yang tidak bisa dielakan lagi , maka Kota Singaparna sekarang telah/akan Membangun Tata Kotanya (Rencananya) , namun sampai Detik ini menjelang lebaran Idul Fitri 1434 -H (2013-M) Kota Singaparna belum kelihatan ada Perkembangan "Kemajuan" , salah seorang Tokoh Ormas Pemuda Pancasila Kecamatan Singaparna Asep.MR menyatakan " Bila Kota ini (Singaparna-Red) mau maju maka yakin lah tanpa ada daya dukung dari Pemprof Jabar dan pemerintahan Pusat Republik Indonesia maka mustahil Kota ini akan cepat berubah, terutama yang di maksud daya dukung itu adalah pembiayaan yang bisa mencapai Triliyunan Rupiah guna merubah settingan Kota dengan Tatanan lama ke Tatatanan (Setting) yang baru dengan Nuansa Kota yang baru pula" Jelasnya.
Seperti kenyataan di lapangan H-3 Arus mudik yang "Mungkin" di siasati Polda Jawa Barat , pengalihan jalur Mudik dari Wilayah Nagreg ke Jalur Garut , pengakihan tersebut jelas jadi beban Berat bagi Wilayah Jalan Profinsi yang menuju Tasikmalaya terutama Jalur yang akan Masuk Kota Singaparna , karena Daya dukung perkembangan Kota dengan aktifitas "Padat" tersebut belum di siasati dengan Realitas Pembangunan Infrastruktur (Pelebaran Jalan , dan Tata Kota) , dalam menjelang lebaran ini jelas kelihatan kedodorannya Kota Kabupaten Tasikmalaya mensiasati "Kemacetan" yang terjadi pada Waktu-waktu tertentu ketika para pemudik menjejali Wilayah Kota Singaparna..
Bukan tidak ada Upaya dari para Pengayom Masyarakat (Kepolisian Pemkab Tasikmalaya" Polres Tasikmalaya") ,"Namun apalah daya" Ujar salah seorang Anggota Kepolisian yang tidak mau di Naamnaya di tulis sambil berseloroh menghadapi kemacetan yang terjadi .
Salah satu penyiasatan Jalur Lalu lintas Akses masuk para pemudik adalah di berlakukannya Buka-Tutup jalur-jalur Rawan macet , seperti dari Arah Garut - Jalan di jadikan searah ketika Masuk Kota-(alun-Alun) Singaparna , dan dari Arah Tasikmalaya jalan di alihkan ke Wilayah Jalan Alternatip Kudang yang kadang mentok di Pertigaan Jalur masuk "Akses" ke Gedung Bupati Tasaikmalaya jalan Bojongkoneng , sebab kemacetan diantaranya Aktifitas Warga dan para pemudik kadang saru (Bersatu) karena tidak adanya Alternatif lain ketika Warga Sekitar penyangga Ibu Kota Kabupaten seperti Warga dari wilayah Kecamatan Sariwangi,Leuwisari, Cigalontang dan Warga Kecamatan Pada Kembang , salah seorang Warga Salawu Ujang .S (38) "salah satu( Wilayah) penyangga Ibu Kota Kabupaten" menyatakan " Warga Salawu,Puspahiyang,Taraju dan Bojonggambir, bila akan belanja kebutuhan lebaran tidak ada alternatif lain ya kecuali lewat Kota Singaparna" Ujarnya.
Kejadian Kemacetan ini sering terjadi Insiden-insiden Tabrakan yang tidak bisa di elakan lagi karena selain padatnya Kendaraan yang melintasi Wilayah Singaparna juga karena "Sempit"nya Marka jalan , salah seorang Pemerhati Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya Rizal menyatakan " Pekerjaan Rumah untuk Pemerintah Pusat dan Daerah" Ucapnya singkat.(Rizal)