Rabu, 28 November 2012

MASIH PERLUKAH PILIHAN GUBERNUR JAWA BARAT ??

LOGO PROFINSI JAWA BARAT
Tasikmalaya Media Perjuangan Penghubung:
Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Jawa Barat yang akan di Mulai pada Bulan Pebruaru 2013 (Rencananya) , telah terasa Denyutnya , namun semua Kandidat (Diperkirakan) sedang melakukan Tiarap guna melihat seberapa Kekuatan lawan Main .
Sejauh yang kita Ketahui Pilgub (Pilkada) Jawa Barat belum menghasilkan Pemimpin yang benar-benar membawa Warga Jawa Barat ke Arah kemajuan yang Signifikan , karena Berbagai Kegagalan demi kegagalan Usungan Para Gubernur Jawa Barat telah terpampang sudah , dan bukan perkara yang harus di sembunyikan lagi , terutama Dalam menerapkan Kesejahteraan Warga Masyarakat Sunda pada Umumnya.
Segala Kiprah Mereka terlihat Sudah namun Hasilnya seakan Jadi Nol (0) Besar seperti Program Pendidikan Gratis yang di Usung Pemerinatahan Gubernur terpilih (Heriawan-Dede) , salah seorang Petani Udin (68) Warga Kecamatan Sodong menyikapi Ke-pemimpinan Gubernur terpilih Sekarang " Saya mah tidak tahu Wajahnya gubernur , mana jasanya kan kemarin katanya mau menggratiskan Pendidikan ternyata betul Gratis tapi Buku-Buku (LKS Dll ) tetap harus bayar , dan anak saya si Nyai ,,tetap harus membayar mahal untuk masuk SMA ,,ah ga Bener lah ,," Celotehnya bak Politisi.
Salah Seorang Kepala Desa di Wilayah Garut Selatan yang tidak mau di Sebut Namanaya menyatakan " Dalam menerapkan Undang - Undang No 6 Tentang Kesejahteraan Desa-Desa pun Gubernur mana yang betul-betul berjuangan Rakyat Jawa Barat?? ,,semuanya Bohong Belaka lah,,," Ucapnya.
Berbagai Issue seputar Pilkada Pilgub Jawa Barat telah di usung berbagai Media Lokal Regional dan Media Nasional (Cetak atau-pun Elektronik) namun semuanya Disinyalir akan menimbulkan Dampak Buruk bagi kelangsungan Demokrasi di Indonesia tercinta karena lagu lama terdengar Kembali , para Kandidat Gubernur Gencar melakukan Manufer-manufer Politik dari mulai Manufer konsolidasi Politis dan Seakan mendekati Rakyat dengan cara perusahaan  MLM  ataupun dengan Dalih Penyantunan Kaum Jompo dan Mengambil inisiatif menyantuni Anak Yatim dan kaum Papa tidak berdaya lainnya.
Namun semuanya itu telah jadi bahan Guyonan Warga Jawa Barat itu sendiri karena Cara dan Tak-Tik mereka telah Basi , karena hanya Mengambil Hati simpati nya saja .
KECENDRUNGAN "INGIN PEGANG LAGI JABATAN":
Entah apa yang ada di "Pikiran" para Pejabat yang Habis masa Jabatannya atau "Cendrung" mempunyai Pola Fikir sama Di seluruh Nusantara , "Ketika habis Masa Jabatan Politisnya" mereka Cendrung TANDANG MAKALANGAN LAGI , seakan tidak memberi Ruang bagi Para "Manusia Pintar" di Daerah atau Kepulauan tersebut, dan ini Nyata di JAWA BARAT , seperti mencalonkannya Gubernur dan Wakil Gubernur (yang lalu), mereka tidak begitu menggubris bahwa Mereka jelas " Tak Tamat" Tak-Menamatkan apa yang jadi Usungan "pada Permulaan KAMPANYE pada PILGUB yang lalu.
Ada lagi yang Menarik " Calon Gubernur Yang akan TUTURUT MUNDING dari Mulai Kostum, gaya Kampanye , kepada Gubernur Kepala Daerah yang terpilih karena Bajunya Kotak-Kotak (Misalnya),Kita patut "Malu Sedikit" karena sebetulnya kalau lebih di Telaah lagi , itu kelakuan " Ngerakeun" dan cendrung Tuturut Munding (Melakukan pekerjaan meniru gaya Kerbau di Gembalakan).
Gaya tersebut sempat jadi Cibinar "Netter" di seantero Nusantara , apakah CAGUB - CAWAGUB telah Mati Ideu ???, kita patut mempertanyakan hal tersebut,"Bagai mana Nanti Kalau betul-betul Memimpin
????,.
BERDALIH KURANG DANA
Para CAGUB-CAWAGUB sekarang ini , gencar melakukan Manufer "Trik Jual" Issue, issue yang paling Standar dan "MENJUAL" adalah Issue Kemiskinan,Pendidikan Mahal, Issue Bertahan Hidup Warga Masyarakat dengan "Mengais-Ngais Hidup" dan cendrung Ketika mengunjungi Warga di Berbagai Daerah Usungan Kampanye (Walau Belum Waktunya) Menjunjung tinggi Issue Krusial tersebut, dan berkata dengan Enteng "Bahwa mereka tidak Punya Uang", dengan berbagai Trik dan Penyampaian.(Bersambung)