Rabu, 25 September 2013

KETUA K3S UPTD PAGERAGEUNG: KEBERATAN DENGAN WARTAWAN ABAL-ABAL

Photo: Ombi,Spd Ketua K3S UPTD Pendidikan Kecamatan Pagerageung.(Doc:SMJ)
Pagerageung,Kabupaten Tasikmalaya: SMJ,
Ketua K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) UPTD Pendidikan Kecamatan Pagerageung Ombi ,Spd (61) Keberatan dengan ulah beberapa oknum yang mengatas Namakan Wartawan , hal tersebut terucap ketika SMJ mencoba menemui Kepala Sekolah "Sepuh" itu di Kantornya SDN Puteran 1 Kecamatan Pagerageung.
Namun Ombi -pun menyampaikan pendapatnya pula ," Tapi apabila Tugas Journalistik Indonesia yang di embannya
dan yang mengutamakan Kode Etik Journalistik , saya pribadi merasa terbantu dengan keberadaan Wartawan yang demikian, karena tanpa Mereka (Wartawan-Red) maka kami semua tidak bisa mendapatkan Informasi yang baik " Ujarnya.
Kepala Sekolah yang jadi Pinisepuh para Kepala Sekolah di ke-UPTD-an Kecamatan Pagerageung itupun menyampaikan pendapatnya tentang Prestasi Anak-anak Didik Sekolahnya " SDN Puteran 1 ini merupakan sebuah Sekolah sederhana , dan alhamdulillah dari Jumlah 153 Murid(Pa/Pi) telah banyak Prestasi yang di capai Sekolah itu , dan atas bantuan Guru-guru yang terdiri dari 7 Orang Pegawai Negri Sipil dan 3 Guru Honorer Sekolah yang amat sederhana ini banyak mengeluarkan Siswa/i yang berprestasi dan mendapat Rengking di Sekolah lanjutannya (SMP & Sederajat-Red)" Pungkas Ketua K3S.(Rizal) 

PULUHAN RIBU BIBIT UNGGUL TANAMAN HUTAN ADA DI GAPOKTAN BALEBAT SALAWU

Photo : Atang (61) Pemrakarsa Bibit Unggul Tanaman Hutan Gapoktan Balebat Kecamatan Salawu.(Doc:SMJ)
Photo : Bersama dengan Ketua PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) BPP Kecamatan Salawu Tata .(Doc:SMJ)
Photo: Atang Ketua Gapoktan Balebat sedang Duduk di "Sekre Gapoktannya".(Doc:SMJ)
Photo: Atang "memandang hasil dari Usaha Membibitkan Tanaman Hutan Unggulan di Tanah Pinggir Rumahnya".(Doc:SMJ)
Salawu,Kabupaten Tasikmalaya: SMJ,
Salah satu Kiprah Asosiasi Gapoktan Kecamatan Salawu , diantaranya mempersiapkan Bibit Unggul tanaman hutan produktif yang di prakarsai Atang (61) yang dengan tekun terus mengembangkan ribuan tanaman pohon Holtikultura di Persemaian Kelompok Tani Balebat yang beralamat di Wilayah Kampung Penclut Desa Neglasari Kecamatan setempat.
Bibit Tanaman Hutan unggulan yang sekarang telah di kembangkan Atang itu diantaranya ,Bibit Kayu Alba,Ganitri,Suren,Kopi Robusta dan Bibit Tanaman Hutan Produktif lainnya,kegiatan Gapoktan Balebat itu telah lama berkiprah dalam mengembangkan berbagai Bibit Kayu unggulan , di mulai sekitar Tahun 1991 Gapoktan tersebut berusaha mengembangkan berbagai pengalamannya dalam menekenuni usaha Produktif berkesinambungan dengan mengedepankan berbagai Program yang telah di rencanakan dengan matang dengan Ilmu Pertanian tingkat tinggi dan pengelolaan yang tidak asal tanam ,kerjasama yang baik dengan Anggota Kelompok yang berjumlah sekitar 60 Orang (Petani Pria dan Wanita) dan memberdayakan para Pengagguran yang di bina dengan sungguh-sungguh dengan cara System Kekeluargaan  , telah terbukti kiprah Gapoktan Balebat tersebut mendapatkan bentuk Penghargaan Resmi sekitar Tahun 1994-1995 dari Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya sebagai Gapoktan yang berprestasi (sewaktu H.Adang Rosman menjabat  sebagai Bupati Tasikmalaya) dan pada Pertengahan Tahun 2001 Atang-pun sempat menerima penghargaan dari Mentri Kehutanan  , dalam hal ini Atang yang sekarang di Percaya sebagai Ketua asosiasi Gapoktan Kecamatan Salawu menyatakan " kiprah kami ini , semoga dapat bermanfaat bagi segenap Manusia di Dunia " Jelasnya.
Prestasi yang di raihnya tersebut telah jelas bahwa Gapoktan Balebat adalah sebuah Kelompok Tani Unggulan dengan daya upaya yang maksimal , dalam pada itu Atang-pun melontarkan keinginannnya yang kini belum terwujud , menurutnya " Keberadaan Kelompok Tani yang telah menyebar menyebabkan harga Bibit berfariasi dan sangat mengganggu pada stabilitas Harga , para kelompok Tani yang mempunyai Bibit tanaman ada yang menjual terlalu murah , dengan berbagai alasan para Pengelola Bibit terpaksa menjual Bibit Tanaman Hutan dengan harga yang sangat murah , dan itu jelas merugikan kita semua, keinginan saya dalam mengatasi permasalahan ini adalah menciptakan Management dengan cara Penjual Bibit di "Satu Pintu-kan" jadi dinamika harga bisa di atur agar tidak merugikan Gapoktan yang lainnya" Jelasnya panjang lebar.
Dengan berbagai halangan dan Rintangan menekuni jenis Usaha yang di kelola atas Nama Kelompok Tani tersebut , Atang mengharapkan "Bantuan yang nyata dari Kementrian Pertanian dan Kementrian terkait , diantaranya membangun sarana kesekertariatan yang di didirikan di Dua Belas Desa yang ada di Kecamatan Salawu" Pungkasnya.(Rizal)