Rabu, 02 Oktober 2013

KELUARGA AEP MERADANG DENGAN KEMISKINAN YANG MENDERA KELUARGANYA , PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS "TAK CEPAT TANGGAP,,!!"

Photo: Aep di Rumahnya (Doc:SMJ)
Photo: Rumah Keluarga Aep & Eti (Gubuk itu telah Puluhan Tahun Berdiri belum Ada yang membantu(Doc:SMJ)
Photo: Rumah Aep dan Eti Bila Hujan Atapnya Bocor "Pemkab Ciamis" tak perduli.(Doc:SMJ)
Janggala,Kabupaten Ciamis:SMJ,
Ironis ,,,!!! di tengah hiruk pikuk tentang "Uang Sogokan" kepada Mahkamah Konstitusi yang berjumlah Milyaran Rupiah ,Aep dan Eti (Pasangan Suami/Istri) Penduduk Kampung Sukalillah (Cimande) Desa Janggala Kecamatan Cidolog hidupnya bingung untuk menghasilkan Uang , ketika Media berkunjung ke Rumahnya yang tepat di sebut Gubug Reyot itu Ia (Aep 43 Tahun) Suami dari Eti (41) mengungkapkan keluh kesahnya "Saya bingung ketika Andri (Pemuda Tanggung berumur 17 Tahun Anak Sulungnya yang mempunyai Penyakit aneh) meminta sesuatu,dan saya sebagai Buruh serabutan kadang Punya uang kadang tidak sama sekali" Tuturnya.
Andri Anak sulung Aep dan Eti telah lama menderita sakit "Ingatan" dengan katagori penyakit Aneh yang sampai sekarang belum terdeteksi Penyakitnya tersebut karena ketidak adaannya biaya yang di miliki pasangan Suami / Istri tersebut. Penyakit aneh yang di  derita Andri adalah Lupa kepada Nama-nama Kerabat dan kepada Teman-temannya bahkan Andri-pun kadang lupa akan Nama Emak dan Bapaknya , untuk berganti pakai-an pun Andri kadang tidak mau , Eti (Emaknya) mengungkapkan perasaannya kepada SMJ " pakai-an yang sekarang di kenakannya itu telah tiga bulan tidak di ganti karena Andri tidak mau dan kalaupun di paksa akan di ganti dia menampakan Wajah Marah , dan saya takut Andri kabur gara-gara di paksa ganti baju nantinya" Ungkapnya.
Eti-pun melanjutkan keterangannya " Anak saya sakitnya telah lima Tahun , awal mulanya sakit aneh yang di deritanya ketika Anak saya itu mencoba Terjun ke Jurang curam dan pendarahan di Kepala waktu itu dan sampai saat ini belum sebuh-sembuh dari mana kami untuk mengobatinya karena kami tidak Punya Uang" lanjutnya.
Keberadaan keluarga mereka sangatlah menghakhawatirkan , dengan tempat tinggal yang jauh dari tetangganya "Gubuk" itu didirikan sekitar Tahun 1998 yang lalu , jarak dari Rumah tetangganya kurang lebih 700m tepat di ujung Kampung Sukalillah (Cimande) , dalam hal ini Kepala Dusun Kampung setempat Asep Kamil (43) mengomentari keberadaannya " Upaya menaggulangi kehidupan Keluarga itu telah di upayakan dengan cara mengajukan Perbaikan Rumah untuk Program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) melalui pemerintah Desa Janggala untuk di lanjutkan ke Dinas Intansi Terkait Pemkab Ciamis , namun sampai saat ini belum terealisasi " Ungkapnya.
Salah seorang Penduduk Kampung Sulakillah Nurdin (35) berpendapat " Aep dan keluarganya bukanlah Keluarga Pemalas, dan kelihatan mereka Gigih bekerja jadi Buruh Tani untuk kebutuhannya sehari-hari , dan bila mereka di Modali untuk Berdagang Warungan mungkin tepat sekali dan apalah di kata Nasib belum berfihak kepada Keluarga itu dan mudah-mudahan ada yang membantu, terutama dalam Menanganani Andri (Anaknya) yang lagi sakit aneh itu" Jelasnya penuh harap.
Pemerintah Kabupaten Ciamis haruslah cepat tanggap dalam menyikapi hal yang demikian , karena tanpa ada upaya membantu Kehidupan Warga Masyarakat yang demikian (Susah) maka Kewajiban Pemerintah mengarahkan dengan Kebijakan Pemerintah yang Pro-Rakyat maka akan membantu menstimulus Warga Masyarakat yang kerepotan dengan Hidup dan Penghidupan .(Rizal)