Senin, 10 Desember 2012

BEDA,,,?? BERSIKAPLAH BIJAKSANA DAN BERI RUANG "SOLUSI" KEPADA MEREKA YANG "BEDA KEYAKINAN" DAN BEDA PENDAPAT

Kenapa Susah?? Selagi ada Solusi dan harus Menciptakan Solusi (Doc:MPP)
KATAGORI OPINI & SOLUSI:
Tasikmalaya Media Perjuangan Penghubung:
Setelah melewati beragam dialog yang telah di Lakukan , para Pakar "Pemuka Agama" telah mengambil kesimpulan yang belum PASTI, tentang peng-akhiran dari Rencana-Rencana Besar sebuah Ajaran yang di Klaim terlarang.
Penghakiman "Sepihak" tetap keputusan terdengar di Publikasikan , oleh berbagai Media dari mulai Indifidualistik, karakter Penulis maupun "Kata-kata" Media dengan Atas Nama karakter sebuah Media Resmi yang ter-Daftar (Formal) maupun dari Media-Media Social lainnya yang mengatasnamakan sebuah Media Independent. Kesimpulan BAHASA "Sepihak" itu kerap terdengar dari Para Pemuka Ajaran yang di Katakan terlarang dengan bahasa Mudah "Kami bukan katagori Agama terlarang" begitulah kata-kata itu kerap terdengar dan memotifasi Gerakan perlawanan dari Para Individu yang berbicara Atas Dasar sebuah Ajaran yang di Terima oleh Penganutnya dan telah Sah sebagai sebuah Ajaran yang di Sah-kan oleh Negara si-Penganut.
Pendapat-pendapat itu tidak akan berhenti dari hanya "Omongan-Omongan" saja , namun Kenyataannya bila semuanya Berfikir Logis maka kesimpulannya akan terdengar Aneh bagi Orang-orang ter-Level "Doktrinitas" dengan Kata-kata Sakti dan penghakiman bahwa Mereka yang "Keluar dari Sebuah Ajaran walaupun menyerupai" adalah Mereka yang di katagorikan MURTAD dan keluar dari Peng-imanan Katagori Hukum Legal sebuah Ajaran Agama.
Pembuktian dari Sebuah "Doktrinitas" MURTAD berdampak besar bagi kelangsungan "Ber-Negara" seseorang di manapun di Atas Muka bumi ini, kita sering mendengar tentang "Pembumi hangusan" sebuah Suku (Rasisme) dan Penghukuman , terkucilkan dari sebuah Peradaban di sebuah Wilayah Negara misalnya, hal ini yang menyebabkan Penulis tergerak hati untuk selalu mengingatkan , di luar jangkauan kapasitas, kapabilitas Pendakwah , namun penulis tergerak hati oleh berbagai Issue yang yang kerap di Publikasikan berbagai Media di Dunia, dengan BODOH-NYA penelaahan dan Penjiwaan sebuah Ajaran Agama misalnya , Sebuah Suku Bangsa di Hilangkan dengan Cara di Bunuh dan di Kaniaya dengan tanpa sebab yang jelas dan hal tersebut yang di Takutkan dan harus di "Antisipasi" oleh Kita sebagai Katagori sebuah Bangsa yang beradab yang Berdiri di Atas Norma-Norma Moral dan Etika berbangsa , penulis yakin Mudah-Mudahan Di Republik Indonesia tercinta ini , tidak akan ada hal semacam "Pembumi Hangusan" kepada mereka yang di katakan dan di Hakimi sebagai Ajaran Terlarang.

PANCASILA ITU SAKTI:
Sebagai Bangsa yang ber-adab , kita mesti  Bangga dengan Karakter ber-Negara dan Berbangsa Rakyat Indonesia pada Umumnya, hal tersebut di nyatakan pada Tindakan-Tindakan Nyata Bangsa Besar ini dengan Data-Data Media pada Khususnya , dan Issue itu (yang terdengar samar-samar) Alhamdulillah bisa di Redam  dan Berakhir dengan DAMAI dengan tali Persaudaraan issue itu terdengar pada Penghujung tahun-tahun yang lalu Kita sempat mendengar Issue BENTROK antar Penganut Agama yang berbeda dengan yang lainnya , namun itu adalah sebuah KELAKUAN TERBURUK dan Kelakuan TIDAK BERMORAL , dan tidak sesuai dengan Kaidah-Kaidah Dasar Negara Kita PANCASILA , dan kita yakini bahwa Dasar Negara kita itu Amat-lah SAKTI dan Lebih Modern dari Negara-Negara Modern di Atas permukaan Bumi ini.
Kajian Ilmiah , cara pandang Politis itu harus di Mengerti dan di Sosialisasikan kembali kepada para Generasi Muda pada Khusnya dan kepada Organ-Organ Warga Masyarakat yang berniat Melupakan KESAKTIAN PANCASILA tersebut.

LANGKAH FLEKSIBLE :

Tarik ulur dari Sebuah Fatwa , yang bakal menimbulkan JURANG PEMISAH terdalam seharusnya di Tiadakan , dan Kaum MUSLIMIN (Islam) di Nusantara tercinta ini lebih membaca kepada Karakter ISLAM itu sendiri , dan menganut Faham Rosululloh SAW sebagai Nabi Terakhir , yang SELALU MERUNDUK di Hadapan kaum Miskin dan Selalu menghargai Pendapat Orang Lain dan Tidak Takut dengan Ancaman Kaum yang memusuhi dan selalu meng-Akomodir dan mendengar keluh-kesahnya para Non-Muslim pada Zamannya , Sikap Rosululloh SAW itu seharusnya jadi acuan Bangsa Besar ini , karena dari Data yang ada di Dunia di Negara Kita INDONESIA adalah Negara dengan MULTI AGAMA dan MULTI KEPERCAYAAN , dan pemahaman Berbagai Kriteria Agama di Negara Tercinta ini haruslah di Pelajari dan di tindak lanjuti guna menghidupkan kembali sikap MENGHARGAI dan PENCIPTAAN SOLUSI Tanpa mengenyampingkan Tuntutan Kaidah-Kaidah Pelaksanaan Ber-Agama.(Bersambung-**Rizal)